sahabat seaqidah ila Jannah...

Wednesday, December 14, 2011

Friday, December 9, 2011

Ayyuhal Walad-1


Kita sering mengalami masalah untuk menegur anak- anak yang ingin menuruti kehendaknya sahaja dan sukar mengikuti apa yang kita minta padanya. Hal ini sering berlaku dan pastinya, tiap keluarga punya seorang sekurang- kurangnya 'wakil anak' yang berperwatakan sebegini.

Kesukaran meminta tolong anak atau adik yang usianya kira-kira masih berada di sekolah rendah, sebenarnya tidak begitu sukar. Kerana apa tidak susah? Kerana mereka masih memiliki hati yang murni. Hati yang lembut dan bersih lagi. Dan inilah masa yang tebaik untuk kita mencorakkan akhlak yang sebaiknya buat mereka. Kita hanya memerlukan rencah~SABAR+HIKMAH. Anyway, pengharapan kita haruslah TOTAL buatNYA Yang Maha Mengurnia...Ikuti dialog atau sketsa di bawah ini...

Umairah. Adik bongsunya yang terkenal dengan gelaran Solehah berusia 10 tahun. Suatu petang, usai solat Asar berjemaah bersama Umairah....

"Solehah...tolong ambilkan mathurat akak atas gerobok buku tu, sayang...", pinta Fatimah lembut.

"Malas!". Itulah ungkapan yang acap kali diucapkannya bila diminta tolong sesuatu.

Fatimah membalas lembut sambil mengusap lembut kepala adiknya "adik tak nak pahala ke sayang. Malaikat roqib tak sabar dah tu nak tulis pahala adik tolong akak, tau."

Umairah segera bangun dengan gaya malasnya. Sempat lagi dia membalas, "yela- yela...petang ni adik nak main motor tau."

"Ye sayang... Tapi mesti tunggu Umie balik kerja okey? Kena tanya Umie dulu." Laju, Fatimah menggangkat sebelah keningnya pada Solehah.

Alhamdulillah, sering terusik hati Umairah, bila Fatimah sentiasa berinteraksi lembut dengannya dalam sesuatu hal perkara. Di sambil sentiasa berusaha menunjukkan contoh tauladan yang terbaik buatnya. Supaya nanti, tidak dia bersuara "akak pun tak buat", "akak pun sama, cakap adik pulak". Satu ayat yang dipegangnya benar- benar. Iaitu dalam surah As-Saff ayat dua (2)

A002
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu memperkatakan apa yang kamu tidak melakukannya


Dan Fatimah benar- benar pegang kata-kata pendaqwah abad ini~ 'Action teach better than Word...'

Sebenarnya, menjadi mainan di bibir umie mereka, perkataan- perkataan sebegini; 'malaikat roqib dan malaikat atid'. Sampai Fatimah juga meniru ayat yang sama tanpa disedarinya.

Syukurlah, anak- anak yang ditarbiyyah dengan 'ayat- ayat akhirat' yang mengenalkan mereka dengan pahala dan dosa sejak kecil lagi. Semoga biah solehah itu berterusan buat seluruh ahli bait, biizniLlah (dengan izin Allah). Amin

Dambaan kita HambaNYA

Dengan Nama Allah yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani~

Sahabat2, Allah sumber Bahagia hakiki yang utama. Dekati DIA pasti kita akan bahagia. Dekati kecintaanNya pasti kita tetap senyum walau hati terluka. Berdoalah untuk kurniaan taufiq&hidayahNya buat kita menjadi hambaNya yang muttaqin selamanya. Biar terluka, sakit dan payah di Dunia demi bersamaNya&kekasihNya di syurga Abadi sana...ALLAH T_T

Betemankan nasyid yang menggamit keindahan bersama kecintaanNYA

LUKISAN RINDU

Pada tangisan atau jua pada air mata,
Hadirlah sayang tak bisa ku lari darinya,
lukisan rindu yang terlantar di wajahku,
Hadir dari hati yang dihimpit perasaan
Dirimu ku rindu oh kekasih allah,
Walau kita tak pernah bersua

Mengalir mutiara suci di pipiku,
Sambil dibibir ku berselawat mengingatimu,
Kerinduan bertamu tidak bisa lagi ku bendung,
Hanya bisa ku luah dengan kata bermadah

Ku harapkan rahmat allah
Ku harapkan syafaatmu,
Agar bisa ku bersamamu oh rasulullah

Ku baca sirahmu,
Ku hayati kata katamu,
Betapa indah akhlakmu
Betapa erat ukhuwahmu dan sahabat,

Ku andaikan diriku berada di sisimu,
Namun langsung ku terpana..
Betapa hinanya aku di sampingmu..

Aku yang banyak berdosa,
Mengharap maghfirah Allah,
Aku malu padamu..
Duhai rasulullah..

Lukisan rindu.. padamu penuh berwarna,

Ya Rasulullah.. Ya Allah..

Mengalir mutiara suci di pipiku,
Sambil dibibir ku berselawat mengingatimu,
Kerinduan bertamu tidak bisa lagi ku bendung,
Hanya bisa ku luah dengan kata bermadah

Ku harapkan rahmat allah
Ku harapkan syafaatmu,
Agar bisa ku bersamamu oh rasulullah



Ku baca sirahmu,
Ku hayati kata katamu,
Betapa indah akhlakmu
Betapa erat ukhwahmu dan sahabat,

Ku andaikan diriku berada di sisimu,
Namun langsung ku terpana..
Betapa hinanya aku di sampingmu..

Aku yang banyak berdosa,
Mengharap maghfirah Allah,
Aku malu padamu..
Duhai rasulullah..

Lukisan rindu.. padamu penuh berwarna,

Pada tangisan atau jua pada air mata,
Hadirlah sayang tak bisa ku lari darinya,
lukisan rindu yang terlantar di wajahku,
Hadir dari hati yang dihimpit perasaan
Dirimu ku rindu oh kekasih allah,
Walau kita tak pernah bersua (2x)

Menghadirkan Niat Yang Baik

Al- Nasai dan Ibnu Hibban melaporkan, Nabi Muhammad berpesan, "Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak berselawat kepadaku"

Di dalam al-Quran, surah al-Ahzab ayat 56, Allah menyatakan yang bermaksud, "Sesungguhnya Allah dan para malikatnya berselawat ke atas nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu kepadanya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

BismillahiwalhamduliLlah

Segala amalan yang diharuskan seperti makan, tidur, bekerja mencari rezeqi dan lain- lain boleh menjadi satu Ibadah dan ketaatan kepada Allah S.W.T jika diniatkan kerana Allah. Seorang hamba akan diganjarkan pahala yang banyak dengan syarat segala amalan tersebut perlu diniatkan semata-mata kerana beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah S.W.T.

Kata Rasulullah Sollallahualaihi wasallam;
“Sesungguhnya setiap amalan harus disertai dengan niat. Setiap orang hanya akan mendapatkan balasan tergantung pada niatnya. Barangsiapa yang hijrah karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena menginginkan perkara dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (hanya) mendapatkan apa yang dia inginkan.”
(HR. Bukhari [Kitab Bad'i al-Wahyi, hadits no. 1, Kitab al-Aiman wa an-Nudzur, hadits no. 6689] dan Muslim [Kitab al-Imarah, hadits no. 1907]).

Contohnya, seseorang tidur awal pada waktu malam untuk bangun beribadah pada malamnya atau bangun untuk solat Tahajjud atau solat Subuh, maka tidurnya dikira ibadah kepada Allah, begitu juga amalan- amalan yang lain hendaklah dibenarkan dan diniatkan kerana Allah.

Rujukan: Buku Amalan 24 Jam Dalam Kehidupan Rasulullah Sollallahualaihi wasallam.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...